Secara teori trading berdasarkan trend merupakan hal yang mudah. Yang Anda lakukan hanya mencari posisi Buy saat melihat harga naik lebih tinggi dan hanya mengambil posisi Jual saat harga terus turun. Namun dalam prakteknya bagi anda mungkin tidak semudah itu. Ketakutan terbesar yang dihadapi oleh para trader yaitu kuatir bahwa saat masuk posisi kuatir terlambat dalam mengikuti suatu trend, meskipun demikian style atau cara trading yang berbasis trend ini merupakan style trading yang banyak di gunakan oleh para trader.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas salah satu sistem strategi trading forex yang akan membantu anda dalam masuk posisi saat suatu trend terjadi pada saat yang tepat dengan sinyal masuk dan keluar pasar dengan jelas. Strategi ini memanfaatkan indikator yang sudah ada di platform trading meta anda yaitu menggunakan indikator MACD dan Moving Average. Cara kerja sistim trading ini yaitu masuk posisi Buy atau Sell hanya jika harga memotong Moving Average dengan melihat trend yang terbentuk.
Sebelum mulai alangkah bijaknya menge"test" strategi ini dengan demo akun terlebih dahulu... Silahkan buka demo akun secara GRATIS pada link di bawah ini:
Settingan Indikator
MACD : Default
Moving Average : Simple Moving Average (SMA) dengan Periode 50, berfungsi sebagai trigger atau pemicu
Moving Average : Simple Moving Average (SMA) dengan periode 100, berfungsi memberikan sinyal trend dengan lebih jelas.
Time Frame : Hourly atau Daily
Aturan Masuk Posisi BUY
Aturan Masuk Posisi SELL
Dan untuk aturan yang terakhir yaitu jangan masuk posisi atau trading jika harga bergerak diantara 50 SMA dan 100 SMA
Contoh Transaksi BUY
Seperti pada Grafik Strategi Trading 1 diatas, grafik EUR/GBP pada time frame 1 jam. Saat harga memotong di atas SMA 50 dan SMA 100, tetapi kita tidak langsung masuk posisi Buy karena MACD masih menunjukkan negatif sehingga kita menunggu MACD menjadi positif dan masuk posisi pada saat bar kelima yaitu masuk posisi Buy di harga 0.81077, lalu kita tempatkan stop loss pada previous swing low seperti terlihat pada gambar diatas yaitu di level 0.80850 atau 227 point dengan target minimal sama dengan stop loss atau jika harga ditutup dibawah SMA 50 seperti terlihat pada gambar di atas ketika harga ditutup di bawah SMA 50 maka kita segera keluar dari pasar dan kita profit 212 poin.
Contoh Transaksi SELL
Untuk contoh posisi Sell ini saya memakai time frame daily, pada dasarnya antara time frame 1 jam dan daily sama namun jika anda menggunakan time frame daily ada yang harus anda perhatikan yaitu meskipun profit yang anda dapatkan bisa jauh lebih besar tetapi resiko yang dihadapi juga lebih besar jadi bijaksanalah dalam menentukan time frame saat menggunakan strategi ini. Selain itu dengan menggunakan time frame daily untuk menemukan sinyal yang tepat biasanya membutuhkan waktu lebih lama tidak setiap hari ada sinyal jadi membutuhkan kesabaran lebih apalagi jika sudah masuk posisi biasanya bisa bertahan dalam beberapa hari bahkan minggu atau bulan.
Seperti terlihat pada gambar 2 (grafik GBP/USD daily) diatas dimana pada tanggal 16 Januari 2013 terlihat SMA 50 memotong SMA 100 dari atas dan harga bergerak di bawah SMA 50 dan SMA 100 dan MACD bergerak dari positif ke negatif, untuk masuk posisi kita tunggu sampai bar ke lima dari MACD. Lalu setelah bar ke lima tepatnya tanggal 22 Januari 2014 kita masuk posisi Sell diharga 1.58290. Lalu untuk stop loss kita tempatkan pada previous Swing High atau harga tertinggi sebelumnya yaitu di level 1.61790 atau batas resiko kita sebesar 3500 poin. Lalu kita juga menetapkan target minimal sama dengan stop loss atau di 1.54790 atau bisa juga menunggu hingga harga di tutup di atas SMA terdekat.
Seperti terlihat pada gambar di atas jika kita menetapkan target sama dengan stop loss atau di 1.54790 maka pada tanggal 14 februari 2013 target profit kita akan tercapai dan jika untuk exit market menunggu harga ditutup di atas SMA maka posisi Sell kita tadi baru akan tertutup pada tanggal 5 April 2013 yaitu di level 1.53361 atau kita profit sebesar kurang lebih 4929 poin.
Kelemahan Strategi Kombinasi MACD dan SMA
Seperti sistim trading lainnya dimana tidak ada sistim trading yang sempurna demikian juga dengan sistim trading kombinasi antara MACD dengan Moving Average ini. Sistim trading ini akan jauh bisa memberikan hasil yang maksimal apabila diterapkan pada mata uang atau time frame yang sedang berada dalam kondisi trend yang kuat. Dan sistim trading ini akan memberikan hasil yang kurang bagus jika di terapkan pada mata uang atau time frame dimana sedang dalam kondisi sideway atau ranging. Perhatikan gambar berikut :
Seperti terlihat pada gambar grafik EUR/USD pada time frame 1 jam di atas dimana dari tanggal 24 Februari 2014 sampai 25 Februari 2014 market berada dalam kondisi ranging atau sideways. Jika kita menggunakan sistim trading ini seperti contoh diatas maka kita akan mengalami kerugian.
Untuk itu berhati hatilah menggunakan sistem ini saat kondisi market ranging atau sideways dan juga untuk mengantisipasi anda bisa menambah sendiri 1 indikator sebagai konfirmator atau menggunakan indikator ADX untuk mengukur kekuatan suatu trend.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas salah satu sistem strategi trading forex yang akan membantu anda dalam masuk posisi saat suatu trend terjadi pada saat yang tepat dengan sinyal masuk dan keluar pasar dengan jelas. Strategi ini memanfaatkan indikator yang sudah ada di platform trading meta anda yaitu menggunakan indikator MACD dan Moving Average. Cara kerja sistim trading ini yaitu masuk posisi Buy atau Sell hanya jika harga memotong Moving Average dengan melihat trend yang terbentuk.
Sebelum mulai alangkah bijaknya menge"test" strategi ini dengan demo akun terlebih dahulu... Silahkan buka demo akun secara GRATIS pada link di bawah ini:
Settingan Indikator
MACD : Default
Moving Average : Simple Moving Average (SMA) dengan Periode 50, berfungsi sebagai trigger atau pemicu
Moving Average : Simple Moving Average (SMA) dengan periode 100, berfungsi memberikan sinyal trend dengan lebih jelas.
Time Frame : Hourly atau Daily
Aturan Masuk Posisi BUY
- Tunggu harga berada diatas 50 SMA dan 100 SMA
- Saat harga break di atas SMA yang terdekat kurang lebih 100 – 150 pips (lima angka desimal), masuk posisi Buy jika MACD cross menjadi positif setidaknya lima bar atau menunggu sinyal dari MACD
- Tempatkan Stop loss tempatkan pada previous swing low atau swing high.
- Untuk target profit sebesar dua kali dari stop loss atau setidaknya sama dengan stop loss atau jika harga break di bawah 50 SMA
Aturan Masuk Posisi SELL
- Tunggu harga bergerak di bawah 50 SMA dan 100 SMA
- Saat harga break di bawah SMA yang terdekat kurang lebih 100 – 150 pips (lima angka desimal), masuk posisi Sell jika MACD cross menjadi negatif setidaknya lima bar atau menunggu sinyal dari MACD
- Tempatkan Stop loss tempatkan pada previous swing low atau swing high.
- Untuk target profit sebesar dua kali dari stop loss atau setidaknya sama dengan stop loss atau jika harga break di atas 50 SMA
Dan untuk aturan yang terakhir yaitu jangan masuk posisi atau trading jika harga bergerak diantara 50 SMA dan 100 SMA
Contoh Transaksi BUY
Seperti pada Grafik Strategi Trading 1 diatas, grafik EUR/GBP pada time frame 1 jam. Saat harga memotong di atas SMA 50 dan SMA 100, tetapi kita tidak langsung masuk posisi Buy karena MACD masih menunjukkan negatif sehingga kita menunggu MACD menjadi positif dan masuk posisi pada saat bar kelima yaitu masuk posisi Buy di harga 0.81077, lalu kita tempatkan stop loss pada previous swing low seperti terlihat pada gambar diatas yaitu di level 0.80850 atau 227 point dengan target minimal sama dengan stop loss atau jika harga ditutup dibawah SMA 50 seperti terlihat pada gambar di atas ketika harga ditutup di bawah SMA 50 maka kita segera keluar dari pasar dan kita profit 212 poin.
Contoh Transaksi SELL
Untuk contoh posisi Sell ini saya memakai time frame daily, pada dasarnya antara time frame 1 jam dan daily sama namun jika anda menggunakan time frame daily ada yang harus anda perhatikan yaitu meskipun profit yang anda dapatkan bisa jauh lebih besar tetapi resiko yang dihadapi juga lebih besar jadi bijaksanalah dalam menentukan time frame saat menggunakan strategi ini. Selain itu dengan menggunakan time frame daily untuk menemukan sinyal yang tepat biasanya membutuhkan waktu lebih lama tidak setiap hari ada sinyal jadi membutuhkan kesabaran lebih apalagi jika sudah masuk posisi biasanya bisa bertahan dalam beberapa hari bahkan minggu atau bulan.
Seperti terlihat pada gambar 2 (grafik GBP/USD daily) diatas dimana pada tanggal 16 Januari 2013 terlihat SMA 50 memotong SMA 100 dari atas dan harga bergerak di bawah SMA 50 dan SMA 100 dan MACD bergerak dari positif ke negatif, untuk masuk posisi kita tunggu sampai bar ke lima dari MACD. Lalu setelah bar ke lima tepatnya tanggal 22 Januari 2014 kita masuk posisi Sell diharga 1.58290. Lalu untuk stop loss kita tempatkan pada previous Swing High atau harga tertinggi sebelumnya yaitu di level 1.61790 atau batas resiko kita sebesar 3500 poin. Lalu kita juga menetapkan target minimal sama dengan stop loss atau di 1.54790 atau bisa juga menunggu hingga harga di tutup di atas SMA terdekat.
Seperti terlihat pada gambar di atas jika kita menetapkan target sama dengan stop loss atau di 1.54790 maka pada tanggal 14 februari 2013 target profit kita akan tercapai dan jika untuk exit market menunggu harga ditutup di atas SMA maka posisi Sell kita tadi baru akan tertutup pada tanggal 5 April 2013 yaitu di level 1.53361 atau kita profit sebesar kurang lebih 4929 poin.
Kelemahan Strategi Kombinasi MACD dan SMA
Seperti sistim trading lainnya dimana tidak ada sistim trading yang sempurna demikian juga dengan sistim trading kombinasi antara MACD dengan Moving Average ini. Sistim trading ini akan jauh bisa memberikan hasil yang maksimal apabila diterapkan pada mata uang atau time frame yang sedang berada dalam kondisi trend yang kuat. Dan sistim trading ini akan memberikan hasil yang kurang bagus jika di terapkan pada mata uang atau time frame dimana sedang dalam kondisi sideway atau ranging. Perhatikan gambar berikut :
Seperti terlihat pada gambar grafik EUR/USD pada time frame 1 jam di atas dimana dari tanggal 24 Februari 2014 sampai 25 Februari 2014 market berada dalam kondisi ranging atau sideways. Jika kita menggunakan sistim trading ini seperti contoh diatas maka kita akan mengalami kerugian.
Untuk itu berhati hatilah menggunakan sistem ini saat kondisi market ranging atau sideways dan juga untuk mengantisipasi anda bisa menambah sendiri 1 indikator sebagai konfirmator atau menggunakan indikator ADX untuk mengukur kekuatan suatu trend.